SALAM PERKENALAN
Yayasan Amal Mata Indonesia (Charity Vision) adalah sebuah badan amal yang secara khusus bergerak dibidang pemeriksaan mata dan penyediaan kacamata bagi masyarakat marginal. Yayasan ini telah beroperasi secara aktif sejak tahun 2018 dan menjadi badan hukum resmi sejak Juli 2019, disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-008930.AH.01.04 Tahun 2019. Charity Vision Indonesia adalah bagian dari organisasi internasional yang berpusat di Utah, AS.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019 terdapat 2,2 milyar penduduk dunia mengalami kecacatan mata dan kebutaan. Sebagian dari jumlah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan kacamata. Charity Vision terpanggil untuk mengambil peran dalam menyelesaikan masalah tersebut, khususnya bagi masyarakat marginal yang memiliki keterbatasan akses maupun kemampuan keuangan yaitu dengan menyediakan pemeriksaan mata gratis dan kacamata bersubsidi.
Harapan kami dengan menjalin kerjasama yang erat, kita dapat ikut berperan serta mengatasi masalah penglihatan, sekaligus meringankan beban masyarakat dalam memulihkan penglihatan dan menatap masa depan yang lebih terang.
Ketua Yayasan
Subandriyo, BBA., S.H., M.Pd
VISI
Menjadi pelopor dalam usaha memulihkan penglihatan pada kelompok-kelompok marjinal.
“Our vision is to become pioneer in restoring sight to under privilege groups.”
MISI
Menjangkau masyarakat marginal agar bisa mengakses sarana pemeriksaan mata gratis dan mendapatkan kacamata bersubsidi.
To reach the under privilege groups to have access to free eye check and subsidized eye glasses.
WHY
Sekitar 10% dari 66,000.000 anak usia sekolah (5-17 tahun) menderita kelainan refraksi (penglihatan), namun angka pemakaian kacamata koreksi masih sangat rendah yaitu sekitar 12,5% (Survei 2013.)
Mereka yang belum memiliki kacamata terkendala tidak memiliki akses baik pemeriksaan maupun harga kacamata yang terjangkau.
Kemampuan penglihatan yang menurun tanpa adanya koreksi tepat waktu dapat mengakibatkan berbagai masalah yang berkelanjutan (Laporan WHO 2019.)
HOW
Kerjasama dan dukungan yang erat diantara para “stake holder” di bidang pendidikan.
Relawan sekolah untuk melakukan identifikasi awal mereka yang mengalami penurunan penglihatan.
Pemeriksaan dan penyediaan kacamata bersubsidi oleh Charity Vision.
Penerima memakai dan merawat kacamata secara teratur.